Kamis, 29 Maret 2012

Metode Manajemen Risiko Investasi dan Trading


1. Manajemen Risiko Trading :
Trading umunya dilakukan oleh investor ritel yang bersifat jangka pendek yaitu 15 menit hingga 1 minggu dan selalu memakai metoda tehnikal dari berbagai indikator grafik yang ada. Ketika trading, seorang investor Forex dan finansil lainnya dapat melipatgandakan modal, dan risiko kerugian tidak hanya sebagai potensi pendapatan, tapi juga uang yang diinvestasikannya. Deviasi dari hasil rata-rata yang diharapkan menentukan risiko investor di pasar keuangan.
Melakukan penyimpangan trading dapat membawa keuntungan tinggi tapi juga kerugian besar.

Manajemen risiko keuangan tidak menawarkan jaminan sukses trading, tetapi menyatukan bagian-bagian penting dari hal tersebut. Setiap kegiatan di industri pasar finansil, termasuk Forex adalah berisiko. Itulah mengapa penggunaan metode manajemen risiko akan dapat mengurangi potensi kerugian yang besar.

   1.
Tentukan posisi Stop Loss dan Target Price yang sudah ditetapkan ;
   2. Modal investasi yang cukup memadai dengan pembagian portofolio yang
       baik ;
   3. Analisis dan buatlah Trend line trading  yang tepat ;
   4. Mengelola Emosi secara terkendali agar tidak berlebihan.


Metode manajemen risiko digunakan setelah pembukaan posisi. Risiko utama dari metode manajemen adalah penyerahan order yang menahan kerugian
yang besar. Jadi lakukan cut loss jika kerugian sudah terlalu besar dan tak mungkin tercover dalam waktu singkat, kecuali anda mempunyai kecukupan modal yang besar untuk menahannya agar tak terkena margin loss dari ketersediaan dana anda pada posisi trading yang diambil.
Stop-loss (secara literal artinya menghentikan kerugian) - adalah suatu titik dimana seorang trader keluar dari pasar untuk menghindari situasi bencana. Anda harus menetapkan stop-loss ketika membuka posisi untuk mencegah kerugian, karena volatilitas pasar sangat besar dan fluktuatif bahkan sering bergejolak dengan naik turun pada selang harga yang besar.

- Ada beberapa jenis stop-sinyal :

*Stop signal awal akan menentukan jumlah setoran atau suku bunga dimana trader siap kehilangan. Ketika harga bergerak menuju posisi ini dan mencapai itu, posisi tingkat tetap, pedagang dapat menutupnya dan tidak melebihi kerugian telah ditetapkan sebelumnya oleh trader.
*Lupa lakukan sinyal berhenti adalah ketika harga bergerak menuju suatu posisi, dan stop signal ditentukan sesudahnya, sesuai dengan preferensi pedagang. Haruskah dilakukan perubahan arah, jika harga mencapai sinyal tersebut, lalu trader keluar dari pasar dan keuntungan berpotensi produktif (tergantung pada saat harga mulai bergerak).
*Laba pembongkaran adalah ketika laba murni telah diperoleh, dan posisi ditutup.
*Menghentikan sinyal pada waktu adalah ketika, dalam perjalanan waktu, pasar tidak mampu memberikan suatu keuntungan yang diperlukan, maka posisinya perlu ditutup.

2. Manajemen Risiko Investasi :
Investasi adalah bentuk kegiatan bisnis yang bersifat jangka panjang (1 – 10 tahun) dimana investor akan menaruh dananya untuk meraup keuntungan. Kegiatan bisnis jangka panjang ini juga menyangkut kesiapan modal yang besar, manajemen professional, teknologi, SDM dan banyak hal lainnya. Hal ini juga termasuk di bisnis finansil, dimana investor menanamkan dana yang cukup besar secara jangka panjang. Dengan demikian investasi akan menghadapi banyak tantangan eksternal dan internal agar semuanya berjalan baik dan lancar. Biasanya investasi ini selain menyiapkan  modal dasar yang besar, juga selalu didukung oleh dana kredit dari perbankan dan institusi keuangan lainnya agar modal seluruhnya akan tercukupi dengan struktur permodalan yaitu modal dasar sebesar 20 – 40 % sedang bantuan kredit sebesar 60 – 80 % untuk dikelola secara profesional. Sebenarnya struktur permodalan yang secara inheren sehat adalah modal sendiri 60 % dan kredit 40 %, sehingga risiko kreditnya akan juga menurun. Tapi sayangnya dengan ilmu financial engineering, malah ahli keuangan mau mendapatkan sebuah leveraging yang besar tapi dengan modal kecil. 

Inilah yang dialami oleh banyak perusahaan riil dan finansil serta negara yang sekarang dialami oleh negara maju dan perusahaan multinasionalnya dengan masalah krisi hutang yang sulit dibayar lunas. Untuk Negara masih bisa menjual surat hutang negara karena dukungan IMF dan negara kawasannya meski tetap berisiko gagal bayar (default). Sedang untuk perusahaan riil dan finansilnya menerima dana talangan (bailout) dari negaranya sendiri, menjual obligasi dengan yield tinggi, debt swap, merger, menjual sebagian saham dengan murah, menjual anak perusahaan atau divisi bahkan mungkin harus dilikuidasi karena hutangnya sudah hampir melewati modal dasar dan angunan kreditnya. Makin besar porsi kredit, maka credit risk akan makin besar pula. Di dalam menjalankan bisnis investasi ini, perusahaan akan banyak menghadapi risiko internal (operasional) dan eksternal berupa pengaruh ekonomi makro dalam bentuk risiko suku bunga, risiko inflasi, risiko forex, risiko kredit, risiko pasar, risiko bisnis dan risiko persaingan dan masuknya new comers dan new products.

Untuk itu tentunya, perusahaan harus mengelola bisnisnya dengan harus selalu memperhatikan berbagai faktor risiko di atas agar perusahaan dapat terhindar dari berbagai risiko dan masalah kerugian, kegagalan dan kekalahan di pasar, risiko kredit yang sering mengalami tunggakan cicilan dan bunga kreditnya sehingga harus di rollover bahkan di refinancing untuk menambah permodalan karena sebagian modal dasar (sendiri) dan kreditnya banyak kena erosi berbagai risiko internal dan eksternal. Seperti juga risiko trading, maka risiko investasi akan jauh lebih besar risikonya karena menyangkut permodalan dan kredit yang lebih besar. Di dalam lingkup ekonomi-bisnis akan selalu ada fluktuasi secara jangka panjang untuk diantisipasi oleh perusahaan agar tak mengalami risiko kerugian hingga kebangkrutan. Manajemen harus pandai meramu strategi dan rumusan bisnisnya agar dapat survive bahkan berkembang terus secara organik dan mampu melakukan ekspansi bisnis dengan baik dan benar.

Jadi perusahaan harus selalu memantau perkembangan fluktuasi berbagai risiko dengan cara professional dan metoda yang lebih tepat dan berhasil agar tidak selalu terjerat dalam berbagai masalah dan risikonya untuk terus survive. Manajemen harus mempunyai data mikro dan makro yang lengkap untuk dianalisis berbagai kemungkinan fluktuasi, perubahan, gejolak dan krisis yang akan dihadapi di masa depan dalam kurun waktu 1 – 1o tahun dengan berbagai kreasi dan innovasi agar dapat terus surtvive, menjadi pemenang, one step ahead bahkan one leap ahead. Berbagai data ini harus dianalisis secara kompleks, holistic dan komprehensif agar bisa mengenal alunan fluktuasi bisnis, ekonomi makro, selera konsumen dan pesaing dengan jenis produk yang lebih berkualitas dan harga bersaing. Demikian juga investasi di bisnis finansil juga harus bisa mempelajari dan menganalisis berbagai data ekonomi makro agar dapat menentukan jenis bisnis finansil mana yang cukup memberikan keuntungan secara jangka panjang tanpa terpengaruh oleh gejolak harga jangka pendeknya. Jadi posisi beli dan jualnya akan tepat sesuai dengan prediksinya bahwa harga akan naik atau turun selama beberapa bulan, kuartal, semester bahkan tahunan, sehingga akan memperoleh keuntungan yang optimal tanpa mengalami kerugian berarti.

Dengan adanya berbagai faktor risiko inilah, perusahaan patut lebih mengenal dinamika dan fluktuasi kondisi pangsa pasarnya, ekonomi makro beserta semua variablenya yang selalu dinamis dan fluktuatif  yang sering mengalami gejolak dan krisis ekonomi, sosial dan politik untuk secara bijak dikelola dengan baik berdasarkan visi yang jauh ke depan terhadap kondisi perkembangan variabel faktor internal dan eksternalnya tersebut dengan berbagai strategi bisnis dan metoda bisnis model SWOT, TOWS, BCG dan model lainnya untuk melakukan restrukturisasi agar dapat survive bahan menjadi lebih berkembang maju lagi.

Catatan Kaki :
         Fluktuasi jangka pendek (harian dan mingguan) akan terjadi secara alamiah yang dipengaruhi oleh kondisi mental, gairah, selera, motivasi dari psikologi massa global untuk mengambil posisi perdagangan dalam sebuah pasar yang padat dan sering bersifat chaos. Jika ada data atau berita yang sangat fundamental dari kondisi ekonomi, bisnis dan politik, pergerakan fluktuasi grafik harganya akan terjadi secara dinamis dan bergejolak baik meroket maupun jatuh bebas yang melebihi dari peramalan hariannya.  Tetapi secara jangka menengah dan panjang bagi investasi (bisnis, sosial dan politik) akan selalu dipengaruhi secara dinamis oleh biosiklus dan bioritmik dari hukum dan kekuatan alamiah yang selalu bergerak dinamis naik dan turun. Jadi anda bukan saja harus berglobalisasi dengan sistim internet tapi juga sekarang seharusnya mempunyai visi dengan cara *Galaxisasi dengan Galaxinet* (Astronomis).
Anda dapat melihat Prediksi Bulanan dan Mingguan 
di Pasar Forex, Indeks Dunia dan Komoditi 
Kontak :

Edmond F. La'lang
Email  :   edmond.lalang@gmail.com
Telp.    :  +62031-3538606
HP         :   +62081-553080521 
Linkedin : 
http://www.linkedin.com/home?trk=hb_tab_home_topKontak :  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar